Hilirisasi Pertanian Jadi Isu Penting Revisi UU Pangan

15-05-2025 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Rina Sa'adah di sela-sela diskusi Panitia Kerja (Panja) Komisi IV DPR dengan para akademisi Universitas Brawijaya (UB) Malang soal revisi UU Pangan di Kampus UB, Malang, Jawa Timur, Kamis (15/5/2025). Foto : Husen/Andri

PARLEMENTARIA, Malang - Hilirisasi sektor pertanian dipandang penting dalam membahas berbagai isu revisi UU No.18/2012 tentang Pangan. Program hilirisasi ini akan memberi nilai tambah bagi produk pertanian nasional. 

 

Demikian dikemukakan Anggota Komisi IV DPR RI Rina Sa'adah kepada Parlementaria di sela-sela diskusi Panitia Kerja (Panja) Komisi IV DPR dengan para akademisi Universitas Brawijaya (UB) Malang soal revisi UU Pangan. Dalam program hilirisasi ini, hasil-hasil pertanian diolah menjadi produk pangan bernilai tinggi. 

 

"Panja RUU Pangan banyak mendapat masukan dari akademisi kampus. Salah satu yang menjadi poin penting kami adalah bagaimana proses hilirisasi sektor pangan yang menjadi  tolok ukur kita meningkatkan nilai tambah terhadap produk-produk pangan," katanya di Kampus UB, Malang, Jawa Timur, Kamis (15/5/2025). 

 

Kehadiran Panja Revisi UU Pangan Komisi IV DPR ke Kampus UB untuk menjaring pendapat dan perspektif para akademisi dalam merumuskan regulasi pangan yang akomodatif dan mengikuti perkembangan teknologi pangan. Apalagi, ada program swasebada pangan dari pemerintah yang harus direalisasikan. 

 

Menurut Rita, ada banyak isu dalam merevisi UU Pangan ini. Mulai dari SDM pertanian, inovasi teknologi pertanian, penguatan kelembagaan, sampai akses pupuk bagi para petani. "Dalam hal pemerdayaan SDM, di Indonesia ini banyak sekali lulusan pertanian yang nantinya bisa memberi transfer teknologi dan pengetahuan kepada para petani kita yang ada di lapangan, sehingga dari sisi inovasi teknoogi juga ada peningkatan," ulas politusi PKB ini. (mh/aha)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...